Wanita mana
yang tidak mendambakan kehidupan yang berkah bersama pasangan halalnya ?
Wanita mana
yang tidak menginginka menjadi seorang makmum dari seorang imam yang
diharapkannya ? Wanita mana yang tidak ingin cepat-cepat di genggam oleh pasangan halalnya ?
Wanita mana yang ingin terus menerus sendiri di dalam penantian dan harapannya ?
Sesungguhnya
Allah telah menciptakan seorang berpasang-pasangand dan setiap orang menemui
pasangannya dengan cara yang berbeda-beda. Ada mereka yang memilih bersatu
melalui jalan yang Allah murkai, adapula mereka yang memilih bersatu melalui
jalr intruksi Sang Pengatur Takdir, ada mereka yang memilih bersatu melalui
jalur penantian dan harapan ? namun tak selamanya jalur yang kita pilih tentu
akan menyatukan kita bersama pasangan kita. Ketahuilah bahwa semuanya sudah ada
dalam buku catatan hidup kita. Dan saya ? dijalur manakah saya saat ini berada
? maksiatkah ? intruksikah ? atau tetap berharap dan menanti pada dirinya yang
entah siapa di dalam hidup ini.
Ketahuilah
bahwa sebaik-baik tempat berharap ya hanyalah Allah semata. untuk siapapun itu,
untuk apapun itu tetap, utamanya adalah Allah Azza Wazzala. Jika kita menaruh
harapan pada siapapun itu, pada apapun itu, jangan heran jika pada akhirnya hanya kecewa yang di dapat.
Karena yang tentu pasti hanyalah Allah.
Saya tak
akan menanti lagi, karena saya pernah merasakan sakitnya ketidak pastian.
Saya tak
akan menunggu lagi, karena saya pernah merasakan sakitnya ketidak hadiran.Dan saya tak akan berharap lagi, karena saya pernah merasakan sakitnya ketidak nyataan.
Its all the
best experience cuz that I can learn from mistake.
Siapakah dia
? mengapa dia ada di hidup saya ? untuk apa dia datang di hidup saya ? But,
saya hanya butuh Allah untuk memberi kepastian tentang dia di hidup saya.
Hingga saat ini saya hanya merasakan ketidak tahuan dari rasa yang saya miliki.
Apakah ini akan selamanya ataukah hanya sebagai permainan biasa ?
Kalaupun
saya akan menanti, saya hanya butuh Allah untuk memberi kepastian tentang siapa
dirinya untuk saya.
Kalaupun
saya akan menunggu, saya hanya butuh Allah untuk mendatangkannya dimasa depan
saya nanti.Kalaupun saya akan berharap, saya hanya butuh Allah untuk memberi kenyataan tentang dirinya.
5 tahun
sudah saya mengenalnya, titik dimana saya mengenalnya ganjil pada hari ini.
Tidak terasa waktu begitu cepat berlalu. Sejak saya masih berada dalam jurang
kemaksiatan hingga saat ini saya ada pada lembah abu-abu dalam perjalanan
hijrah saya. Bukan sesuatu yang mudah untuk dijalani.
Bertahan
pada rasa rindu yang kerap kali menggerogoti jiwa untuk terus menemui
ditengah-tengah kekhusyuan dalam mencari ridho Allah, ketahuilah itu bukan
perkara yang mudah dihilangkan.
Komentar
Posting Komentar